domenica 27 maggio 2012

Hari raya pentakosta 2012


Pentakosta adalah salah satu dari tiga hari raya besar dimana umat katolik diwajibkan untuk pergi ke gereja dan menyambut komuni.
  • Paus Fabianus, martir th. 253, menetapkan kewajiban umat katolik menyambut komuni 3x setahun
  • Paus Silvester I, lebih keras lagi: tidak dianggap sebagai umat katolik kalau tidak menerima komuni pada waktu Paskah, Pentakosta dan Natal.
  • Paus Sixtus III, dalam konsili gerejawi di Agde bahkan meng-ekskomunikasi mereka yang tidak menerima komuni minimal 3 x setahun.
  •  Sampai tahun 1225, Paus Innocentius III dalam konsili Lateran IV mereduksi kewajiban ini menjadi satu kali: wajib menerima komuni pada waktu Paska.

Pesta ini amat agung bagi bangsa Israel, sebagamana terlukis dalam Im 22, yaitu: Untuk mengenang hukum yang diberikan di gunung Sinai, 50 hari setelah keluar dari Mesir dan Untuk mempersembahkan kepada Allah hasil pertama dari ladang, sambil mengucap syukur atas Penyelenggaraan IlahiNya yang menjaga kesuburan tanah
Bagi umat katolik, hari Pentakosta ini merupakan: Kenangan akan pemenuhan janji Yesus Kristus: dia mengirimkan seorang paraklitus (Sang Penghibur, pembela dan Perantara).
Inilah Awal katolisitas Injil: pewartaan Injil Yesus Kristus kepada segala bangsa, tidak hanya untuk bangsa tertentu dan menggunakan bahasa tertentu, melainkan kepada semua orang, dengan berbagai macam bahasa.

sabato 26 maggio 2012

Novena pentakosta 2012: ekaristi untuk seluruh umat manusia


Kisah penciptaan meninggalkan jejak sebuah kebebasan bertanggungjawab dengan perintah ini: “semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati” (Kej 2, 17).
Namanya juga manusia, semakin dilarang, semakin dia nekat. Ketika manusia-manusia itu “mendengar bunyi langkah Tuhan yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk” (Kej 3,8), mereka menjadi sadar akan kesalahan mereka dan bersembunyi. Pada waktu itu, mereka kehilangan hak untuk mengambil berbagai macam buah yang ada di taman Eden dan harus bekerja keras untuk mengolah tanah dan menanam sendiri apa yang mereka kehendaki.
Namun, kini kita bisa memiliki hak itu kembali, bahkan lebih dari sekedar buah! Kita sampai detik ini memiliki kesempatan untuk mengambil roti para malaikat: Ekaristi. Inilah Roti agung pemberi tenaga jasmani dan rohani, Kebijaksanaan paling luhur yang menerangi akal budi, Cinta kasih paling tulus dan jujur: Tubuh dan Darah Kristus sendiri. Kita yang telah tergabung dalam keluarga Kerajaan Allah melalui pembabtisan, sekarang memiliki undangan untuk memetik, tidak hanya buah dari pepohonan, melainkan dari pohon kehidupan yang ada di dalam surga-dunia.

domenica 20 maggio 2012

Hari komunikasi sosial sedunia ke-46


Hidup tua di jalanan. Barangkali ini ungkapan pas untuk mendeskripsikan situasi kita di Jakarta. Macet, macet dan macet lagi. Habis waktu di jalan dua atau tiga jam untuk perjalanan dari rumah ke tempat kerja sudah menjadi biasa. Ini tentu melelahkan dan memboroskan banyak hal.
Kompas sabtu, 19 mei 2012 (hal. 33) bicara tentang kerja virtual pada halaman kompas karier (ide yang serupa sudah muncul 23 juli 2008, rapat virtual dan cara kerja modern). Artikel ini mengusulkan sebuah metode berbeda  demi efisiensi dan efektivitas kerja, yaitu dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Bukankah sudah ada lap top, iPad, kekuatan broadband dan kemajuan perangkat lunak untuk bekerja? Bukankah sudah ada web / video conference, online document sharing, wikis dan aplikasi lain sebagai sarana untuk bekerja? Sarana teknologi ini memungkinkan transfer kerja di kantor ke rumah.
Dengan motor-motor pencari di internet, kita bisa bertanya banyak hal, menerima dan menyebarkan informasi bermacam-macam, menjalin kontak, relasi dan membuat pertemuan dan bahkan mengagendakan sebuah rapat serentak dari 5 benua dalam waktu yang sama. Sampai-sampai kitapun kebanjiran informasi (bahkan yang tidak perlu) dan mengalami kesulitan untuk memilah-milah. Dengan demikian diharapkan bahwa pekerja bisa mengatur waktu (membagi waktu antara menggarap pekerjaan rumah dan pekerjaan kantor, Hemat waktu, BBM, bisa antar jemput anak ke sekolah, bisa hemat emosi karena kemacetan dst.), tidak perlu pakai seragam (cukup pakai kaos oblong, lebih produktif?)
Tawaran ini cukup menarik buat pekerja kantoran, mahasiswa maupun siapa saja yang dalam kehidupan sehari-hari memerlukan media komunikasi sebagai sarana pokok untuk bekerja. Namun masih tetap DIPERTANYAKAN dan PERLU PEMIKIRAN: Bukan hanya soal hasil yang dicapai, tapi perlu «KEKUATAN PENGUKURAN KINERJA, jaminan pembinaan, pengembangan sistem, pencanangan prioritas dan manajemen waktu dst» (Rachman, E. - Savitri, S., «kerja virtual», Kompaskarier.com, p. 33).
Berhububung hari ini adalah hari komunikasi sosial sedunia, marilah kita persempit refleksi kita dalam SPIRITUALITAS DIGITAL: melihat pengalaman pribadi kita masing-masing ditengah-tengah kehadiran teknologi, sebagai sebuah tempat untuk mengembangkan hidup rohani. Paus Benediktus XVI menyodorkan sebuah tema untuk hari ini «parola-silenzio, word-silence, sabda-keheningan».

sabato 12 maggio 2012

Varie icone di Madonna

In questa pagina potresti trovare le varie icone di Madonna con il Bambino.
Buon cammino nella fede, speranza e carità insieme con e sotto lo sguardo tenero della Beata Vergine Maria.
in fede.

Di dalam halaman ini bisa ditemukan berbagai ikon Maria bersama dengan kanak Yesus.
Selamat berziarah dalam iman bersama dengan Bunda Maria.
salam.

domenica 6 maggio 2012

Maria dan Ekaristi


Bunda Maria
Basilika St. Maria degli Angeli - Ass

Apa hubungannya Bulan Maria di dalam Tahun Ekaristi? Apakah ini sebuah koinsidensi kebetulan-kebetulan yang menciptakan sebuah rantai yang populer dengan nama RAHMAT TUHAN? Barangkali ini tergantung juga dari ketajaman intelektualitas iman masing-masing orang. Namun demikian, mari kita mendalami serena relasi antara Maria dan Ekaristi dalam pengalaman hidup sehari-hari yang disampaikan kepada kita oleh para penginjil.

1) Dalam kabar gembira malaikat kepada Maria.
Fiat yang disampaikan oleh Maria kepada Malaikat seiring dengan amin yang kita ucapkan ketika menyambut ekaristi. Kok bisa? Malaikat menggarisbawahi bahwa  anak yang di dalam rahimnya akan disebut Ananak Allah yang Maha tinggi (Lk 1,32). Dengan mengatakan Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu, Maria menerima Allah yang berinkarnasi di dalam rahimnya selama kurang lebih 9 bulan. Dengan mengatakan amin, bukankah kita menjawab pernyataan serupa? Bahwa yang kita terima dalam rupa roti dan anggur adalah Yesus Kristus sendiri, Anak Allah dan Anak dari darah dan daging ibunya, Maria!

2) Maria sebagai tabernakel pertama
Dalam Perjanjian Lama, bangsa Israel selalu membawa kemana-mana tabut Tuhan untuk menandai kehadirannya di tengah-tengah mereka. Bukankah selama 9 bulan rahim Bunda Maria menjadi tabernakel, Tabut Tuhan dan tempat kehadiran Allah di dunia ini?

3) Magnificat sebagai sebuah lagu ekaristi
Magnificat merupakan sebuah kidung syukur karena di dalam Maria dan Ekaristi, umat bersama memuji dan bersyukur kepada Bapa melalui Yesus Kristus, di dalam Yesus Kristus dan bersama Yesus Kristus. Jika dalam kidung ini juga dikenangkan peristiwa inkarnasi Allah yang menebus: perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa, kuduslah Nama-Nya; maka di dalam Ekaristi, dinyatakan dan diaktualisasikan misteri paskah Allah: hidup yang terberi dan terbagi demi keselamatan segenap umat manusia.

4) Kesatuan persembahan dan kurban
Dari Bunda Maria kita belajar mencintai dan berkurban. Kita ingat kembali bahwa sejak dari ketersembunyian di Betlehem, Bunda Maria mengkontemplasikan wajah kecil dalam timangannya atau dalam pangkuannya sebagai wajah Allah! Lalu, ketika Bunda Maria dan Yusuf suaminya mempersembah Yesus di dalam kemegahan Bait Allah, Simeon menubuatkan sebuah drama golgota: bahwa sebuah pedang akan menembus hati sang Bunda. Inilah Stabat Mater di kayu salib. Sejak kelahiran Sang Putera, Bunda Maria menghidupi kesatuan rohani dengan-Nya dalam suka dan duka, dalam sengsara dan kemuliaan-Nya.

5) Percayalah akan perkataan Anak-Ku
Kata ini menjadi kata kunci dalam peristiwa di mujijat air menjadi anggur dalam perjamuan perkawinan di Kana. Kok bisa ya, tuan rumah kehabisan anggur…? Barangkali Yesus terlalu banyak membawa teman-teman sehingga anggurnya kurang? Kita tidak tahu… tapi, hal yang pokok adalah, jika Yesus sanggup mengubah air putih biasa menjadi anggur merah yang amat enak, mengapa kita ragu akan kemampuannya untuk mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah-Nya sendiri? Dengan melakukan ini, Yesus memberikan kenangan hidup tentang paskah-Nya agar kita pun menjadi roti hidup: yang dikumpulkan, diberkati, dipecah-pecahkan dan dibagi.

6) Maria di bawah kayu salib
Inilah Ibumu; Inilah anakmu (Yoh 19,26-27). Inilah kata kunci yang amat berharga bagi peziarahan kita sebagai murid-murid Yesus Kristus. Di sini, kita memiliki tugas untuk menghidupi ekaristi sebagai kenangan akan wafat-Nya. Ini berarti menerima ekaristi sebagai anugerah. Dalam waktu yang sama, seperti Yohanes, kita diundang untuk menerima Maria di dalam hidup kita – sebagai ibu kita – dan berusaha untuk mengikuti jejak Kristus hari demi hari dengan membiarkan diri didampingi oleh Bunda Maria.
Bunda Maria selain hadir dan berpartisipasi dalam ekaristi, dia juga mengenal situasi anak-anaknya. Kesederhanaan hatinya merupakan kunci kesungguhan iman, harapan dan kasihnya pada Allah dan pada kita anak-anaknya.
Marilah, seiring dengan bunga-bunga yang mulai bermekaran pada musim semi di Eropa saat ini, kehidupan rohani kita pun berkembang dan menebarkan semerbak harumnya dalam tindak cinta kasih pada Allah dan sesama, di bawah naungan Bunda Maria.
p. alfonsus widhi sx
Wisma  Xaverian - Bintaro

sabato 5 maggio 2012

martedì 1 maggio 2012

Mengenang Vatican Blogger Meeting 2011


Ketika orang-orang Spanyol menemukan benua Amerika dan secerna sinar mulai menerangi malam, sejarah dunia mulai menunjukkan gejolak perubahannya. Gaya hidup manusia pun mulai bertransformasi. Baru saja tergugah oleh kisah di fajar milenium ketiga yang baru saja terbangun, Vatikan mengundang para blogger untuk berkumpul bersama, sehari setelah beatifikasi Paus Yohanes Paulus II tahun 2011 silam. Tidak semua blogger yang  diundang adalah blogger katolik, tetapi yang menjadi target utama adalah kemajemukan dan variasi para blogger hendaknya mewakili berbagai bidang karya dan lapisan masyarakat.
Dalam sarin ini saya hendak menceritakan beberapa point yang menjadi bahan pertemuan kemarin dan kemudian beberapa refleksi  dari sudut pandang spiritualitas dan kemungkinan pengembangannya. Terima kasih terutama kepada P. Antonio Spadaro, SJ yang memberi kami empat tujuan dasar untuk menempatkan berbagai intervensi yang telah dibuat.
Pertama, pertemuan ini adalah untuk mendorong dan meneguhkan para blogger untuk hadir secara lebih intensif di dunia digital, guna mempertemukan Sang Sabda dan setiap orang yang hadir di dalam dunia maya ini. Dalam perjumpaan tersebut, kita juga harus berani menghadapi tema-tema yang sulit dan rumit sehubungan dengan Gereja. Apakah pertemuan ini akan menjadi sebuah perseteruan? Mungkin saja! Keragaman itu ada dan tidak bisa dipungkiri lagi.

Lettura d'oggi

Friends