PILIHLAH
SECARA BERTANGGUNGJAWAB,
BERLANDASKAN
SUARA HATI
Segenap Umat
Katolik Indonesia yang terkasih,
Kita bersyukur
karena salah satu tahap penting dalam Pemilihan Umum 2014 yaitu pemilihan
anggota legislatif telah selesai dengan aman. Kita akan memasuki tahap
berikutnya yang sangat penting dan menentukan perjalanan bangsa kita ke depan.
Pada tanggal 9 Juli 2014 kita akan kembali memilih Presiden dan Wakil Presiden
yang akan memimpin bangsa kita selama lima tahun ke depan. Marilah Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden ini kita jadikan kesempatan untuk memperkokoh
bangunan demokrasi serta sarana bagi kita untuk ambil bagian dalam membangun
dan mangembangkan negeri tercinta kita agar menjadi damai dan sejahtera sesuai
dengan cita-cita kemerdekaan bangsa kita.
Ke depan bangsa
kita akan menghadapi tantangan-tantangan berat yang harus diatasi di bawah
kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden yang baru, misalnya masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial,
pendidikan, pengangguran, tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Masalah dan
tantangan lain yang tidak kalah penting adalah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan, kerusakan lingkungan hidup dan upaya untuk mengembangkan sikap
toleran, inklusif dan plural demi
terciptanya suasana rukun dan damai dalam masyarakat. Tantangan-tantangan yang
berat ini harus diatasi dengan sekuat tenaga dan tanpa henti. Kita semua
berharap semoga di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden yang akan
terpilih, bangsa Indonesia mampu menghadapi, mengatasi dan menyelesaikan
masalah-masalah itu.
Kami mendorong
agar pada saat pemilihan mendatang umat memilih sosok yang mempunyai integritas
moral. Kita perlu mengetahui rekam jejak para calon Presiden dan Wakil
Presiden, khususnya mengamati apakah mereka sungguh-sungguh mempunyai watak
pemimpin yang melayani dan yang memperjuangkan nilai-nilai sesuai dengan Ajaran
Sosial Gereja : menghormati kehidupan dan martabat manusia, memperjuangkan
kebaikan bersama, mendorong dan menghayati semangat solidaritas dan
subsidiaritas serta memberi perhatian lebih kepada warga negara yang kurang
beruntung. Kita sungguh mengharapkan pemimpin yang gigih memelihara,
mempertahankan dan mengamalkan Pancasila. Oleh karena itu kenalilah
sungguh-sungguh para calon sebelum menjatuhkan pilihan.
Agar pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden bisa berjalan dengan langsung, umum, bebas dan
rahasia serta berkualitas, kita harus mau terlibat. Oleh karena itu kalau
saudara dan saudari memiliki kesempatan dan kemampuan, sungguh mulia jika Anda bersedia
ikut menjaga agar tidak terjadi kecurangan pada tahap-tahap pemilihan. Hal ini
perlu kita lakukan melulu sebagai wujud tanggungjawab kita, bukan karena tidak
percaya kepada kinerja penyelenggara Pemilu.
Kami juga
menghimbau agar umat katolik yang terlibat dalam kampanye mengusahakan agar
kampanye berjalan dengan santun dan beretika, tidak menggunakan kampanye hitam
dan tidak menggunakan isu-isu SARA.
Khususnya kami berharap agar media massa menjalankan jurnalisme damai dan
berimbang. Pemberitaan media massa hendaknya mendukung terciptanya damai,
kerukunan serta persaudaraan, mencerdaskan dan tidak melakukan penyesatan
terhadap publik, sebaliknya menjadi corong kebenaran.
Marilah kita
berupaya sungguh-sungguh untuk mempertimbangkan dan menentukan pilihan dengan
hati dan pikiran yang jernih. Konferensi Waligereja Indonesia menyerukan agar
saudara-saudari menggunakan hak untuk memilih dan jangan tidak ikut memilih.
Hendaknya pilihan Anda tidak dipengaruhi oleh uang atau imbalan-imbalan
lainnya. Sikap demikian merupakan perwujudan ajaran Gereja yang menyatakan,
“Hendaknya semua warga negara menyadari hak maupun kewajibannya untuk secara
bebas menggunakan hak suara mereka guna meningkatkan kesejahteraan umum”
(Gaudium et Spes 75).
Pada akhirnya,
marilah kita dukung dan kita berikan loyalitas kita kepada siapa pun yang akan
terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2014 –
2019. Segala perbedaan pendapat dan pilihan politik, hendaknya berhenti saat
Presiden dan Wakil Presiden terpilih dilantik pada bulan Oktober 2014. Kita
menempatkan diri sebagai warga negara yang baik, menjadi seratus prosen Katolik
dan seratus prosen Indonesia, karena kita adalah bagian sepenuhnya dari bangsa
kita, yang ingin menyatu dalam kegembiraan dan harapan, dalam keprihatinan dan
kecemasan bangsa kita (bdk GS 1).
Marilah kita
mengiringi proses pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dengan
memohon berkat dari Tuhan, agar semua berlangsung dengan damai dan berkualitas
dan dengan demikian terpilihlah pemimpin yang tepat bagi bangsa Indonesia.
Semoga Bunda Maria, Ibu segala bangsa, senantiasa melindungi bangsa dan negara
kita dengan doa-doanya.
Jakarta, 26 Mei
2014
KONFERENSI
WALIGEREJA INDONESIA
+ I. Suharyo (Ketua)
+ Y. Pujasumarta (Sekretaris Jendral)