venerdì 16 novembre 2012

Jakarta Blogger's Meeting

Foto A. Costalonga, sx
kehidupan di atas batu
Pada tanggal 15 Desember akan menjadi hari bersejarah dalam kehidupan umat katolik di Jakarta - Indonesia. Hari ini adalah hari di mana penduduk katolik-digital di jakarta bertatap muka di keuskupan. Tak tahulah apa yang akan terjadi! Yang penting untuk didukung adalah keinginan untuk menjadi saksi Kristus sepenuhnya di internet.
Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk melihat, menempatkan diri dan membaca tanda-tanda zaman. Hal ini diterjemahkan dengan bertemu secara langsung mereka yang aktif di dalam kehidupan digital, mengetahui harapan dan kebutuhan mereka, untuk mengetahui alasan atau keraguan untuk menggunakan teknologi, menenun sebuah jaringan relasi dan pada akhirnya, mencoba untuk terus menampilkan diri dengan kolaborasi yang lebih baik untuk dapat hadir, bersaksi dan berevangelisasi di dalam dunia digital.
Melihat bahwa ini adalah pertemuan langkah pertama ... maka, ketika komsos KAJ meminta saya untuk sharing pengalaman dalam dunia digital, saya mengusulkan beberapa tema berikut:
Pertama, menyadari perubahan yang luar biasa di Jakarta karena pengaruh teknologi. Mereka yang hadir pada pertemuan ini sangat beragam. Saya pikir kita perlu memiliki titik pijak yang serupa untuk menyadari bahwa struktur manusia berubah. Dalak keluarga pun ada sebuah transformasi relasi did alam komuntias kecil ini. Sering orang tua berkata: anak-anak zaman sekarang lain dari zaman kita dulu! Rupanya, bukan satu atau dua keluarga saja yang mengalami ini... bahkan masyarakat pun bergerak menuju budaya hidup yang baru.
Kedua, realitas dunia online adalah perluasan identitas mereka. Tema kedua ini adalah sebuah proses penyadaran bahwa jati diri manusia itu makin diperluas dengan alat komunikasi yang selalu online di tangan. Kodifikasi orang dengan nomor seri HP, judul blog atau label digital lainnya adalah perangkap yang sangat besar dari transformasi identitas manusia ke identitas digital. Lalu, kita bisa bertanya, Apakah orang di belakang di layar adalah sebuah pribadi manusia? Apakah dimungkinkan sebuah komunitas online dalam dunia digital?
Ketiga, menyadari bahwa di depan kita ada masa transisi. Internet tidak lagi alat komunikasi tetapi merupakan sebuah fenomen budaya baru, yang benar-benar baru dan berbeda. Di sini kita memiliki waktu yang lama ke depan untuk membahas dan menganalisis secara perlahan fenomena ini. Refleksi dan permenungan ini masih perlu selalu membaca tanda-tanda yang mengubah cara tampil jatidiri kita sebagai manusia maupun sebagai pengikut Kristus. Betul-betul kita sekarang berada pada sebuah realitas perbatasan milenium!
Akhirnya, sebagai penutup adalah sebuah sharing pengalaman tukar pikiran dan relasi di dunia online. Misalnya, Vatican Blogger Meeting satu hari setelah beatifikasi Paus Yohanes Paulus II, lalu beberapa kegiatan dari Blogueros con el papa, testimoni digitali, evangelización catolica,   katalogisasi situs-blog di italia oleh Francesco Diani, ada juga cathopedia yang ingin menjadi sarana teologis, tetapi pastoral untuk umat Tuhan. 
Berbagai realitas ini membuat saya berpikir ... benar-benar, kita bisa mengambil langkah kecil, namun konstan, - bahkan pada level dunia atau untuk memimpin dunia -, untuk memperkuat kesaksian katolik kita di dalam internet.
Untuk alasan ini, saya ingin mengajak teman-teman yang terlibat dalam jaringan, agar mau berbagi pengalaman, menulis atau mengirim pesan ke pertemuan kami di Jakarta, yang bagi kami ini adalah sebuah langkah awal, sebuah tunas yang kami harap akan tumbuh dan berkembang.
p. alfonsus widhi sx
misionaris xaverian

1 commento:

Lettura d'oggi

Friends