Seringkali kita merasa bingung dengan istilah asing ini. Kerap kali kata ini digunakan ketika orang sedang pusing, sedang bingung dan tidak tahu berbuat dan memutuskan yang mana. Maka, kecenderungan umum dalam penggunaan kata ini seiring dengan memilih, menimbang-nimbang, pembedaan roh ...
Dalam tradisi biblis, jemaat katolik perdana sudah menggunakan ini. Paulus kerap kali menggunakannya dalam berbagai konteks komunitas yang dijumpainya.
Jenisnya pun ada bermacam-macam. Apakah semua proses memilih bisa merupakan kategori discernment?
Tentu saja tidak. Tujuan discernment adalah untuk mencari kehendak Allah. Pencarian ini membutuhkan sebuah subyek yang memiliki karakter dewasa, yaitu berani memilih dan menanggung resiko dari pilihan bebasnya. Kalau dia tidak bebas, maka tidak mungkin baginya untuk membuat sebuah pilihan yang bercorak dewasa, katolik dan bersifat tetap (sekali seumur hidup). Ada banyak kategori pilihan. apa saja itu?
Lalu, soal waktu. kapan sih kita bisa memilih? Apakah benar harus pada saat retret? pada saat punya masalah? Apakah perlu waktu tenang? Apakah insting naluri bisa dipakai untuk membuat sebuah pilihan yang sejalan dengan kehendak Allah atau tidak?
Temukan uraian lengkap mengenai discernment ini di http://bit.ly/YzHdez
Selamat berdiscernment
P. Alfons sx