St. Conforti: Uskup dan Pendiri Misionaris Xaverian |
Cina adalah tujuan pertama dan satu-satunya misi yang dipercayakan
oleh Takhta Suci untuk Misionaris Xaverian sampai pertengahan abad yang baru saja kita lewati. Karena misi "ad gentes" adalah karakter penting dari karisma
Conforti, orang bisa mengatakan bahwa ketika para misionaris di uscir dari Cina dan negara ini mulai menutup diri
dari kedatangan mereka, apakah ini menjadi tanda keruntuhan karisma Xaverian? Keruntuhan misi Aad gentes bagi Gereja? Namun Penyelenggaraan Ilahi tidak berdiam
diri? Atau dengan pengusiran para Xaverian dari Cina, Dia telah
membuka jalan kepada karya
misi yang berkarakter totalitas: pergilah
ke seluruh dunia? Apakah
para misionaris xaverian tidak merasa sebagai misionaris jika mereka tidak memiliki pengalaman / petualangan "heroik dan jauh dari negara mereka?
Teks ini tidak bermaksud untuk memecahkan masalah dan krisis seputar misi yang terus berlanjut
hingga hari ini, tetapi memiliki tiga tujuan untuk dicapai.
Tujuan pertama adalah untuk mengeksplorasi inti
dari karisma Conforti. Kelahiran karisma ini masuk dalam konteks para “mistikus hati” yang berjuang untuk
Kerajaan Allah. Dalam sejarah spiritualitas modern, ada ratusan kongregasi dan individu yang
bekerja untuk mencapai tujuan yang sama. Dalam periode ini yang dimulai pada akhir abad XVIII, tunas dari
subjektivisme, sekularisasi dan
akal budi mulai mengabaikan supremasi Tuhan. Sebagai akibatnya,
iman mulai melemah, Gereja mulai
dikesampingkan dan kecenderungan manusia itu sendiri. Dalam
suasana ini, tiga poin penting yang bersama-sama membangun
dasar hidup religius-apostolik dari St. Conforti akan diperdalam dalam
bagian pertama. Bagian ini
akan menguraikan pertobatannya, pertemuan dengan St
Fransiskus Xaverius dan perjalanan iman, yang terangkum dalam motonya "in Christus di
omnibus" (Kol 3.11)
Tujuan kedua memeriksa kekhususan dari "kedua sayap", dimana St. Conforti
bersikeras selalu sejak awal
pendirian Serikat Misionaris Xaverian. Para Xaverian
bukanlah
satu-satunya kongregasi yang membaktikan hidupnya untuk karya misi atau untuk
bertemu dengan mereka yang tidak mengenal dan mencintai Yesus Kristus. Karena itu, penting
untuk memperdalam hubungan -dalam terang wawasan Conforti- antara kehidupan religius dengan
profesi injili dan kehidupan
berkarakter misionaris. Dengan demikian, kita bisa mendekati tujuan studi
ini, yaitu untuk mempertahankan inti dasar karisma Conforti dan semoga ditemukan aktualisasinya yang sesuai dengan konteks evangelisasi baru di milenium ketiga.
Tujuan terakhir dari teks ini adalah untuk memahami di mana letak karisma St. Conforti dalam
Gereja Universal. Kegiatan misionaris pada zaman St. Conforti dibayangi dengan satu
ide yang kuat, bahwa identitas dari misi ini adalah pergi keluar. Karya dan tindakan yang
dilaksanakan di negara-negara misi, sering diidentikkan dengan
identitas utama para misionaris. Sepertinya
ini adalah sebuah perangkap terbuka yang mereduksi misi hanya sebagai pergi
keluar dan mengabaikan kata kerja tinga., menempatkan Dikatakan
sebagai sebuah perangkap juga karena mereduksi keberadaan karya misi yang hanya bisa dilaksanakan di negara misi saja, sehingga ini berakibat
mengabaikan kondisi Gereja yang mengutusnya.
Ketidakseimbangan dua kutub ini mengancam pengosongan manusa bercorak misioner dari dalam. Mengingat kompleksitas permasalahannya, teks ini membatasi diri dengan menggarisbawahi letak dan relasi nasihat-nasihat
injili dan karya misi Xaverian di dalam Gereja, sehingga inti dari pengalaman mistis St. Conforti dengan
Yesus Kristus yang tersalib tetap menghidupkan pengaktualisasian dari kasih Kristus yang mendesak kami(2 Kor 5,14).
Sumber utama untuk memperdalam spiritualitas religius – apostolik dari St.
Conforti berasal dari
tulisan-tulisan yang terkumpulkan dalam dua dokumen utama: "Pagine Confortiane" dan
"Fonti Confortiane-Teodoriane." Karakter dari " Pagine Confortiane " adalah
tulisan dari St. Conforti berdasarkan
tema, sedangkan " Fonti Confortiane-Teodoriane " berdasarkan konteks historis.
Tentu saja, teks ini tidak berarti kata terakhir yang berbicara tentang karisma Conforti, tetapi hanya sebuah jembatan untuk meneruskan refleksi yang lebih dalam. Iteks ini dimaksudkan sebagai kontribusi, meskipun minimal, terhadap kehausan
jiwa mencari rasa keseimbangan antara kerasulan dan kehidupan yang dibaktikan pada Allah.
diterjemahkan dari Widhiwiryawan, A., Volare con le due ali
p. alfons sx
wisma xaverian-bintaro 2 april 2012